Histori dan Filosofi Batik Waluh Parang

 

Waluh dalam bahasa Jawa adalah Labu dan Parang dalam bahasa Jawa adalah Kuning. Dalam jenis labu-labuan terdapat 2 macam labu yaitu labu buah dan labu sayuran, labu sayuran dikenal dengan labu hijau sedangkan labu buah dikenal dengan labu kuning atau bahasa jawanya Waluh Parang. Suwaluh adalah nama sebuah desa di kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. Dari Suwaluh itulah nama Waluh Parang  itu terinspirasi. Meskipun asal mula nama desa Suwaluh berbgai versi dari yang mengatakan Suwaluh berasal dari kata Suwa dan Loh yang artinya tanah subur, Suwaluh berasal dari nama tokoh pembuka hutan yang bernama Suwalloh dan Suwaluh berasal dari kata Su (bagus) dan Waluh (Labu).

Batik Waluh Parang Suwaluh

Di desa ini dahulu kala petani  banyak menanam labu (waluh) yang tumbuh sangat lebat, sehingga dinamakan Desa Suwaluh, yang berarti Waluh (labu) yang subur

Sejarah Batik Waluh dimulai dari masa awal berdirinya Pokmas Srikandi Suwaluh Sejahtera.  Di akhir masa jabatannya kepala desa Suwaluh tahun 2021 H. Moh. Heru Sulthon bersama Pokmas Srikandi Suwaluh Sejahtera belajar bagaimana membuat batik dan mengembangkannya di Suwaluh. Dengan mengambil motif gambar Waluh Parang yang terdapat di Desa Suwaluh jadilah motif batik Waluh Parang.

Batik waluh parang  memiliki makna filosofi yang sangat tinggi. Tanaman waluh parang biasa hidup menjalar, menyebar kesegala arah wujud pemerataan. Waluh jika menyebar akan menjadi sebuah pemerataan, jika berbuah menjadi sebuah sumber pangan yang sangat mensejahterakan.

Bumdes Suwaluh

Related Posts:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maaf Dilarang Komentar SARA, Fitnah, Provok...

Instagram